Jumat, 31 Agustus 2012

Ular Bandotan


Species : Ptyas mucosus
Jenis     : Bandotan Macan

a. Ciri-ciri:
- Tubuh bagian dorsal berwarna coklat kekuningan atau kehijauan (olive)
- Terdapat garis-garis vertical hitam pada begian kepala (bibir) dan belakan
- Tubuh bagian ventral berwarna putih
- Mata bulat, besar,hitam
- Pada yang muda terdapat garis-garis terang pada bagian depan
- Panjang ± 50 mm – 2500 mm
Ular jenis ini paling banyak ditemui di daerah jawa, Penulis juga telah membuktikan dengan pengalaman bahwa ular ini mempunyai taring yang lebih  panjang dari jenis ular berbisa lainyya di jawa.
Ular Bandotan Jedor (Calloselasma Rhodostoma)

  • Ciri-ciri fisik: Panjang tubuh dewasa sekitar 50 – 110 cm, tubuh berwarna coklat dengan corak gambar seperti diamond, membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher, sisik kasar, kepalanya berbentuk segi tiga, mempunyai lubang sensor panas di antara mata dan lubang pernafasan.
  • Habitat: Semak-semak daun kering, ladang pertanian, persawahan, daerah bebatuan.
  • Makanan: Kadal, katak, tikus atau mamalia kecil lainnya.
  • Kebiasaan: Nocturnal (aktif pada malam hari) dan diurnal (jarang), cenderung aktif jika kelembaban meningkat, hampir tidak ada gerakan berarti untuk menghindari predator/manusia, tdk termasuk ular yang agresif namun siap menyerang jika di ganggu.
  • Tipe gigi: Solenoglypha (taring bisa dapat dilipat).
  • Racun dominan: Hemotoxin (menyerang sel darah)
  • Efek pada luka gigitan: Sakit, bengkak, memar, terasa panas.
  • Efek racun pada tubuh: Sakit kepala, pusing, mual, muntah, sakit pada perut, pendarahan, pingsan.
  • Efek klinis: Berpotensi mematikan, tingkat kematian karena tidak tertolong sekitar 1 – 10%
Sumber: Google image
**  Ular Weling (Bungarus Candidus)
Pernah mendengar yang namanya ular weling?? (Bungarus Candidus) sobat semua… semula diketahui bahwa ular ini sering kita jumpai di sekitar kita. Dari jaman mbah-mbahe dewe mbiyen sampe sekarang ular ini terkenal sangat berbisa, bahkan dikatakan bisanya 16 kali lebih kuat daripada King Kobra, penelitian selama ini menyebutkan bahwa yang tergigit ular ini 60-70% mengalami kematian bila tidak segera mendapatkan penanganan medis. Ciri-ciri fisik ular ini adalah Kepala oval, panjang tubuh dewasa sekitar 80 – 160 cm, warna kulitnya loreng hitam putih cerah dengan ukuran yang tidak seragam melingkar membentuk cincin, badan berpenampang bulat, bagian bawah putih polos, kelihatan mencolok di malam hari. Dengan habitat Sawah, perkebunan, dekat pemukiman penduduk, perbukitan dataran rendah sampai pada ketinggian 1600 m dpl.
Makanan utama ular ini adalah Kadal, katak, tikus atau mamalia kecil lainnya. Ular ini Nocturnal (aktif pada malam hari), tidak agresif di siang hari, cenderung menghindar jika diganggu atau menyembunyikan kepalanya di bawah badannya dengan melingkar, sensitif dengan cahaya dan akan berusaha mendekti. Bertipe gigi Ophistoglypha (Memiliki taring bisa pendek dan terletak agak ke belakang pada rahang atas). Dengan racun dominan Neurotoxin (menyerang sistem syaraf). Walaupun efek pada luka gigitan hampir tidak ada, tapi efek racunnya mengakibatkan Sakit kepala, pusing, mual, muntah, sakit pada perut, pendarahan, sampai pingsan. Yang lebih yahud lagi adalah Efek pada sistem syaraf dapat menyebabkan kelumpuhan. Dan efek klinisnya seperti saya sebutkan di atas adalah dapat menyebabkan kematian, tingkat kematian karena tidak tertolong sekitar 60 – 70%.

Image By: Anas Burhanudin
Image By:Anas Burhanudin
Ular Dumung / kobra jawa demikian biasanya orang Bagian jawa timur menyebutnya,, sepintas terlihat biasa namun ular jenis ini memiliki keistimewaan yang sangat menakjubkan.Bahkan tidak dimiliki oleh ular jenis lain.Keunikan tersebut terletak pada sistem pertahanan diri atau melumpuhkan musuh.Ular dumung bisa menyerburkan racun jenis neurotoksin sampai radius 3 meter.Selain itu ular dumung juga bisa mengembangkan kepalanya untuk menakuti musuh seperti ular King Kobra.
    Racun yang terdapat pada ular berbisa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Neurotoksin, yaitu jenis racun yang menyerang sistem saraf. Racun jenis ini melumpuhkan sistem pernafasan dan merusak otak korbannya yang menyebabkan kematian. Jenis racun ini tidak menimbulkan rasa sakit pada gigitannya sehingga seringkali korban tidak mengetahui bahwa telah tergigit.

Kamis, 30 Agustus 2012

Ular Luwuk

Ular Luwuk (Trimeresurus Albolabris)
  • Ciri-ciri fisik: Panjang tubuh dewasa sekitar 40 – 100 cm, kepalanya berbentuk segi tiga, leher kecil, sisik kasar, mempunyai lubang sensor panas di antara mata dan lubang pernafasan, mata merah, warna kulit bawah hijau cerah sedangkan punggungnya agak tua, ekor merah dan runcing.
  • Habitat: Hutan bambu, semak-semak hijau, pepohonan hijau atau dekat sungai.
  • Makanan: Kadal, katak, tikus atau mamalia kecil lainnya.
  • Kebiasaan: Nocturnal (aktif pada mamal hari) dan semi arboreal (siang hari menghabiskan waktu di dahan pohon dan malam hari di daratan), tidak melarikan diri bila di pegang atau diganggu bahkan akan langsung menggigit.
  • Tipe gigi: Solenoglypha (taring bisa dapat dilipat.
  • Racun dominan: Hemotoxin (menyerang sel darah)
  • Efek pada luka gigitan: Sakit, bengkak, memar, terasa panas.
  • Efek racun pada tubuh: Sakit kepala, pusing, mual, muntah, sakit pada perut, pendarahan, pingsan.
  • Efek klinis: Berpotensi membahayakan, tingkat kematian karena tidak tertolong sekitar 1 – 10%

Berbisa mematikan



Ular kobra berukuran besar itu diyakini sebagai pemangsa mayat karena di pemakaman umum Desa Bujur Barat banyak makam yang ambruk dan mayatnya hilang
"Ular ini sebenarnya jinak, namun ketika melihat orang yang berpakaian putih langsung membuka mulutnya seperti hendak memangsa orang itu," kata Kepala Desa Bujur Barat, Rajaie, Jumat (12/3/2010).

Ular cobra berukuran besar itu diyakini sebagai pemangsa mayat, karena di pemakaman umum Desa Bujur Barat banyak makam yang ambruk dan tidak diketahui mayatnya.
Salah satu indikasi bahwa yang memangsa mayat warga yang hilang di dalam kuburan di desa itu, jika ular tersebut melihat orang berpakaian putih langsung membuka mulut dan hendak memakan orang itu.